Advertisement

Berikut berita merapi terkini yang saya kutip dari beberapa media berita online mengenai kabar merapi terkini :
Sumber :kompas.com
Radius Bahaya Diperluas Jadi 20 Km
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan batas aman dari letusan Gunung Merapi menjadi lebih dari 20 kilometer. Hal tersebut disampaikan Kepala PVMBG Surono, Jumat (5/11/2010) dini hari.
"Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan melihat aktivitas seismik Merapi, pagi ini pukul 01.00 dini hari kita ubah radius aman tidak lagi di luar 15 kilometer tetapi diperluas menjadi di luar 20 kilometer," kata Surono seperti disiarkan stasiun televisi TVOne, Jumat dini hari.
Surono mengatakan, letusan Merapi yang terjadi Kamis malam lebih besar kekuatannya karena sudah dipicu langsung dari kantung magma dalam. Seperti diberitakan sebelumnya, Merapi meneluarkan gemuruh sangat keras disertai getaran hebat sekitar pukul 23.00. Hujan abu disertai kerikil terasa sampai di sejumlah barak pengungsian.
Surono mengatakan pihaknya sudah menghubungi seluruh pemerintah daerah yang masuk dalam area risiko bencana Merapi untuk melakukan langkah antisipasi. ementara itu, warga di sejumlah barak pengungsian telah bergerak ke lokasi lebih aman. Misalnya di barak Purbowinangun, Pakem, Sleman, pengungsi dipindah ke Stasion Maguwo.
Sumber: surakarya-online.com
Abu Merapi Selimuti Berbagai Kota di Jabar
Abu letusan Gunung Merapi tidak hanya menyelimuti kota-kota di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, tapi kemarin dilaporkan telah mencapai beberapa kota di Jawa Barat seperti Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, dan Ciamis.
Menurut informasi yang dihimpun Suara Karya, abu letusan Gunung Merapi telah mencapai kawasan Kota Tasikmalaya, Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, dan masih tampak terlihat hingga Kamis pagi.
"Awalnya, warga tidak tahu abu apa itu. Tapi, mulai ramai dibicarakan setelah pada pagi hari banyak abu menempel di kolam," kata Jajang (30), warga Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Sementara itu, di pusat Kota Tasikmalaya, daerah Pancasila, hujan abu tampak terlihat menjelang dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Abu tersebut menempel di kaca mobil dan teras rumah.
Dede Ibin, warga Padasuka, Pancasila, Kecamatan Tawang, mengatakan, hujan abu tersebut memang terlihat tipis. Namun menjelang pagi, abu tersebut tampak terlihat tebal menempel di setiap genting rumah warga. "Di kaca mobil saya saja banyak nempel abu, cukup tebal. Abu juga banyak yang menempel di daun-daun," katanya.
Selain wilayah Tasikmalaya, abu letusan Gunung Merapi itu sampai ke sebagian wilayah Kabupaten Ciamis bagian tengah, Kamis (4/11). "Hujan abu sejak pagi hari, nggak banyak, namun membuat genting dan lantai jadi putih," kata Atang (46), warga Kampung Citamiang Kulon, Desa Ciparigi, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis.
Abu letusan Gunung Merapi itu turun tipis, namun tidak sampai mengganggu aktivitas warga di sana. Kecuali mereka yang hendak menjemur pakaian, mengurungkan niatnya karena takut kotor. "Cucian kena juga. Baru sekarang ini ada abu Merapi sampai ke sini," kata Atang.
Laporan lain menyebutkan, hujan abu halus di daerah Kecamatan Kertasari dan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (4/11), sempat menimbulkan kepanikan ribuan warga. Ratusan jiwa warga yang tengah berada di ladang dan perkampungan panik dan yang berada di rumah berhamburan ke luar.
Hujan abu halus tersebut turun dua kali. Menurut Camat Pangalengan Taufik Haris, hujan abu pertama turun pagi hari disertai cuaca mendung. Hujan kedua turun sekitar pukul 13.45 WIB. Meski hujan abu tersebut sesaat, namun membuat warga panik.
Diduga kuat, hujan abu tersebut sebagai imbas dari letusan Gunung Merapi. Camat Pangalengan Taufik Haris menduga abu tersebut juga berasal dari Gunung Papandayan yang kini berstatus waspada sejak tujuh hari terakhir ini.
Gunung Papandayan yang berada di Kabupaten Garut, sebelah timur Kecamatan Pangalengan, dinyatakan berstatus waspada oleh Badan Vulkanologi dan Mitigasi Kebencanaan.
"Hujan abu tipis terlihat pada kap mobil. Ternyata yang lain juga sama," kata warga dan aktivis sosial Pangalengan, Deni Abdulah. (Agus Dinar)
Dan kami akan selalu meng update tentang berita merapi terkini.
advertiser
No comments:
Post a Comment