Advertisement

Bagi pasangan suami istri mungkin mencari cara mencegah kehamilan untuk mengatur jarak antara anak pertama dan selanjutnya, atau bisa juga karena keadaan sosial ekonomi mereka masih belum siap untuk mempunyai anak sehingga mereka berencana mencegah kehamilan. Tetapi jika sudah terlanjur hamil hendaknya par ibu ibu hamil menjaga kehamilan mereka antara lain dengan senam hamil.
Tetapi ironisnya saat ini bukan hanya pasangan suami istri saja yang mencari cara mencegah kehamilan tetapi pasangan remaja-remaja belasan tahun yang masih berpacaran mereka mencari cara mencegah kehamilan. Ini terjadi karena mereka sudah berpacaran terlalu jauh dengan melakukan hubungan seksual sebelum nikah. Maraknya seks bebas ini terlihat dari makin banyaknya video mesum pelajar abg belasan tahun yang beredar tiap harinya. hal ini terjadi karena semakin mudahnya para remaja dibawah umur mengakses hal-hal berbau porno seperti foto bugil ataupun cerita dewasa.
Dari beberapa alasan itulah kami memandang perlu untuk mengungkap bagaimana cara terbaik untuk mencegah kehamilan. Hal ini penting agar suami istri mendapatkan informasi yang mereka perlukan untuk mencegah dan menunda kehamilan dan remaja / muda – mudi pun sadar akan resiko seks bebas yang mereka lakukan sehingga pencegahan kehamilan lebih terpikirkan dibandingkan cara menggugurkan kandungan yang hanya merugikan pihak perempuan.
Mencegah Kehamilan dengan Coitus Interuptus
Apa itu Coitus Interuptus, bagaimana bisa teknik tersebut efektif untuk mencegah kehamilan? Metode Coitus Interuptus juga dikenal dengan metode senggama terputus. Teknik ini dapat mencegah kehamilan dengan cara sebelum terjadi ejakulasi pada pria, seorang pria harus menarik penisnya dari vagina sehingga tidak setetespun sperma masuk kedalam rahim wanita. Namun demikian walaupun teknik ini dapat mencegah kehamilan, beberapa penelitian menyatakan keberhasilan teknik coitus interuptus untuk mencegah kehamilan sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang pria untuk merasakan tanda ejakulasi dan kecepatannya untuk menarik penis dan mendapatkan orgasme di luar vagina. Karena banyak sekali pria yang tidak tahu pasti kapan dia mengalami ejakulasi, prosentase pencegahan kehamilan dengan teknik ini menjadi sangat kecil. Bila ada setetes sperma / air main yang masuk kedalam vagina, kemungkinan untuk terjadi kehamilan dan tertularnya HIV AIDS (pada seks bebas) masih relatif tinggi.
Mencegah kehamilan dengan Teknik Kalender
Pencegahan kehamilan dengan teknik kalender sangat erat kaitannya dengan kemampuan seorang wanita untuk mengetahui masa suburnya. Seperti yang telah banyak dibahas sebelumnya, sperma dapat hidup maksimal 3 s/d 5 hari di rahim wanita untuk menunggu terjadinya ovulasi dan segera membuahi sel telur. Dengan teknik kalender, seorang wanita diharapkan dapat mencegah terjadinya kehamilan dengan cara tidak melakukan hubungan intim di waktu 3 s/d 5 hari sebelum masa subur tersebut dan 2 hari setelah masa subur (sel telur dapat hidup selama maks 2 hari). Sama seperti metode sebelumnya, mencegah kehamilan dengan teknik ini tidak mempunyai prosentase keberhasilan sampai 100% karena kesalahan penghitungan masa subur yang kurang tepat.
Mencegah kehamilan dengan Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi merupakan satu hal yang paling masuk akal. Walaupun tingkat keberhasilannya untuk mencegah kehamilan mendekati 100% banyak dari masyarakat kita enggan untuk menggunakan alat kontrasepsi. Alat-alat pencegah kehamilan tersebut antara lain :
Mencegah kehamilan dengan Kondom
Kondom merupakan satu cara favorit untuk mencegah kehamilan. Harga yang murah dan penjualan bebas kondom merupakan cara ampuh yang dikampanyekan pemerintah untuk mencegah kehamilan maupun menghindari HIV/AIDS. Namun demikian cara ini ternyata juga sering gagal dalam usaha mencegah kehamilan. Biasanya kehamilan terjadi karena sperma bocor ataupun pada saat setelah ejakulasi dan laki-laki kurang hati-hati dalam menarik penisnya. Sperma biasanya merembes masuk ke dalam vagina melalui pangkal penis laki-laki.
Mencegah kehamilan dengan Pil KB
Pil KB merupakan satu pilihan lain untuk mencegah kehamilan. Pil KB yang dirasa efektif untuk mencegah kehamilan biasanya PIL KB yang berisi kombinasi hormon pencegah kehamilan. PIL KB sendiri bekerja mencegah kehamilan dengan cara melindungi indung telur agar tidak melepaskan sel telur. Jika sel telur telah terlanjur lepas, PIL KB akan mencegah tertanamnya sel telur pada rahim.
Mencegah kehamilan dengan memakai susuk/Norplant
Hampir sama dengan PIL KB, susuk/norplant ini setelah tertanam dalam tubuh wanita akan mengeluarkan hormon pencegah kehamilan secara terus menerus. Beberapa sumber menyatakan keberhasilan pencegahan kehamilan dengan teknik ini mencapai hampir 99%
Mencegah kehamilan dengan menggunakan Injeksi
Cara mencegah kehamilan dengan teknik ini adalah dengan cara menyuntikkan obat Depo Provera yang berisikan hormoan kedalam tubuh wanita dalam waktu tertentu. Biasanya wanita yang ingin mencegah kehamilan diberi dua opsi untuk melakukan suntik secara bulanan atau setiap tiga bulan sekali. Sama dengan PIL KB dan susuk, tingkat keberhasilan metode ini untuk mencegah kehamilan hampir mencapai 99%
Mencegah kehamilan menggunakan diagfragma dan kap serviks uterus
Teknik ini bekerja untuk mencegah kehamilan dengan cara memasukkan diafragma / kap karet kedalam bagina enam jam sebelum berhubungan intim. Diafragma ini bekerja dengan mencegah masuknya sperma ke dalam rahim/uterus. Diafragma biasanya juga dilengkapi dengan spermisida untuk membunuh sperma dan mencegah kehamilan. Karena pemasangan diafragma ini sulit, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis agar pesangannya tepat
Mencegah kehamilan dengan teknik Steril
Prosentase keberhasilan untuk mencegah kehamilan dengan cara ini tentunya mencapai 100% namun demikian biasanya untuk kembali mendapatkan kehamilan merupakan cara yang sulit untuk dilakukan. Metode steril dibagi menjadi dua yaitu Metode Operasi Wanita dan Metode Operasi Pria. Kedua metode ini dilakukan dengan cara operasi oleh dokter spesialis kandungan. Pada wanita dilakukan pemutusan atau pemasangan cincin pada saluran telur untuk mencegah sampainya sel telur yang dilepas di indung telur menuju rahim.
referensi : e-kehamilan.blogspot.comadvertiser
No comments:
Post a Comment