Advertisement

Gunung Merapi bukan pertama kali ini saja bergejolak. Pertengahan 2006, gunung paling aktif di dunia ini menyemburkan awan panas dan guguran material yang bergerak dengan kecepatan 150 kilometer per jam dengan suhu mencapai 500 drajat Celcius. Pada musim penghujan 2007, Merapi kembali mengancam.
Sebagai salah satu gunung berapi, Merapi adalah gunung yang paling aktif dan berbahaya di seluruh dunia. Aktivitas vulkanik terdasyat terjadi tahun 1930 hingga menelan korban 1400 orang. Di tahun 1006, seluruh Pulau Jawa tertutup oleh abu vulkanik.
Bagi masyarakat Jawa, Merapi dianggap sakral karena sumber kekuatan spiritual. Tiap tahun bahkan digelar ritual persembahan kepada Gunung Merapi agar tidak marah. Warga setempat percaya Merapi bisa memberikan mereka rejeki mulai dari kesuburan tanah dan juga sisa material vulkanik yang dijadikan sumber pencaharian warga.
Merapi sangat aktif. Gunung ini punya dua periode pengulangan letusan yaitu jangka pendek dua sampai tiga tahun dan jangka panjang 15-30 tahun. Kini tahun 2010, Merapi kembali menebarkan pesonanya saat gunung merapi dinyatakan berstatus siaga
di cuplik dri Bali Post :
Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memfokuskan persiapan pelaksanaan proses evakuasi 5.727 warga di empat desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III setelah peningkatan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi dari ''waspada'' menjadi ''siaga''.
Sekretaris Pelaksana Harian Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak-PB) Pemerintah Kabupaten Klaten, Sri Winoto, Minggu (24/10) kemarin, mengatakan persiapan berupa penyediaan logistik di barak pengungsian telah dikoordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah terkait.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono mengatakan, sampai saat ini belum ada pembentukan kubah di puncak Gunung Merapi. ''Selain belum terbentuk kubah, saat ini api diam juga belum terlihat,'' katanya, Minggu kemarin.
Ia mengatakan, belum bisa memastikan apakah Gunung Merapi akan meletus ecara eksplosif atau tidak, karena kalau Gunung Merapi akan erupsi secara eksplosif maka tanda-tandanya adalah terjadi pengembungan badan Merapi di semua sisinya.
''Saat ini pengembungan hanya terjadi di bagian selatan, berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi, saya hanya bisa pastikan bahwa kondisi Gunung Merapi ini tak akan kembali ke normal dan akan meletus,'' katanya.
Kearifan Lokal
Sri Winoto menjelaskan, salah satu kesulitan dalam persiapan evakuasi yang dihadapi pemkab adalah adanya kearifan lokal berupa kepercayaan tersendiri yang dimiliki masyarakat setempat dalam memandang ancaman erupsi Merapi. ''Masyarakat belum sepenuhnya mempercayai teknologi untuk memantau aktivitas Merapi dan cenderung mempercayai tanda-tanda alam sehingga belum mau mengungsi meskipun Merapi berstatus 'siaga','' katanya.
Tim Search And Rescue Kabupaten Magelang, Jawa Tengah juga mendirikan sedikitnya 10 tenda di sejumlah lokasi pengungsian warga dari kemungkinan bencana Gunung Merapi yang kini berstatus siaga. ''Kami mendirikan 10 tenda di tiga tempat pengungsian akhir (TPA),'' kata Komandan Tim Search And Rescue (SAR) Kabupaten Magelang Heri Prawoto, Minggu kemarin.
Pihak SAR masih akan mendirikan sejumlah tenda pengungsian di lokasi lain sebagai bagian upaya memberikan pertolongan kepada warga dari bahaya erupsi Merapi. ''10 tenda ini sebagai langkah awal, tenda lainnya akan didirikan tetapi di tempat yang lain untuk membantu warga mengungsi,'' katanya.
Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menaikkan status aktivitas vulkanik Merapi dari waspada ke siaga pada Kamis (21/8) pukul 18.00 WIB. Status Merapi meliputi aktif normal, waspada, siaga, dan awas.
Wah semoga saja tidak ada korban jiwa jika gunung merapi meletus.
Dan kami akan selalu meng update tentang berita merapi terkini.advertiser
No comments:
Post a Comment